Kamis, 05 Juni 2014
Rabu, 15 Mei 2013
Kurikulum SMK Dzannuroin
Assalamu'alaikum, Wr.Wb.
Salam hangat semuanya, hari ini blog SMK Dzannuroin mau memberikan kurikulumnya. bagi semua guru yang butuh kurikulum SMK silahkan Klik disiniSemoga Manfa'at !
Senin, 12 Desember 2011
Pelopor pembisnis
Sebagai Rasul terakhir Allah SWT, Nabi
Muhammad SAW tercatat dalam sejarah adalah pembawa kemaslahatan dan
kebaikan yang tiada bandingan untuk seluruh umat manusia. Bagaimana
tidak karena Rasulullah SAW telah membuka zaman baru dalam pembangunan
peradaban dunia. Beliaulah tokoh yang paling sukses dalam bidang agama
(sebagai Rasul) sekaligus dalam bidang duniawi (sebagai pemimpin negara
dan peletak dasar peradaban Islam yang gemilang selama 1000 tahun
berikutnya).
Kesuksesan Rasulullah SAW itu
sudah banyak dibahas dan diulas oleh para ahli sejarah Islam maupun
Barat. Namun ada salah satu sisi Muhammad SAW yang ternyata jarang
dibahas dan kurang mendapat perhatian oleh para ahli sejarah maupun
agama yaitu sisinya sebagai seorang pebisnis ulung. Padahal manajemen
bisnis yang dijalankan Rasulullah SAW hingga kini maupun di masa
mendatang akan selalu relevan untuk diterapkan dalam bisnis modern.
Setelah kakeknya yang merawat Muhammad SAW sejak bayi wafat, seorang
pamannya yang bernama Abu Thalib lalu memeliharanya.
Abu Thalib yang sangat
menyayangi Muhammad SAW sebagaimana anaknya sendiri adalah seorang
pedagang. Sang paman kemudian mengajari Rasulullah SAW cara-cara
berdagang (berbisnis) dan bahkan mengajaknya pergi bersama untuk
berdagang meninggalkan negerinya (Makkah) ke negeri Syam (yang kini
dikenal sebagai Suriah) pada saat Rasulullah SAW baru berusia 12 tahun.
Tidak heran jika beliau telah pandai berdagang sejak berusia belasan
tahun. Kesuksesan Rasulullah SAW dalam berbisnis tidak terlepas dari
kejujuran yang mendarah daging dalam sosoknya.
Kejujuran itulah yang telah
diakui oleh penduduk Makkah sehingga beliau digelari Al Shiddiq. Selain
itu, Muhammad SAW juga dikenal sangat teguh memegang kepercayaan
(amanah) dan tidak pernah sekali-kali mengkhianati kepercayaan itu.
Tidak heran jika beliau juga mendapat julukan Al Amin (Terpercaya).
Menurut sejarah, telah tercatat bahwa Muhammad SAW melakukan lawatan
bisnis ke luar negeri sebanyak 6 kali diantaranya ke Syam (Suriah),
Bahrain, Yordania dan Yaman. Dalam semua lawatan bisnis, Muhammad selalu
mendapatkan kesuksesan besar dan tidak pernah mendapatkan kerugian.
Lima dari semua lawatan bisnis
itu dilakukan oleh beliau atas nama seorang wanita pebisnis terkemuka
Makkah yang bernama Khadijah binti Khuwailid. Khadijah yang kelak
menjadi istri Muhammad SAW, telah lama mendengar reputasi Muhammad
sebagai pebisnis ulung yang jujur dan teguh memegang amanah. Lantaran
itulah, Khadijah lalu merekrut Muhammad sebagai manajer bisnisnya.
Kurang lebih selama 20 tahun sebelum diangkat menjadi Nabi pada usia 40
tahun, Muhammad mengembangkan bisnis Khadijah sehingga sangat maju
pesat.
Boleh dikatakan bisnis yang
dilakukan Muhammad dan Khadijah (yang menikahinya pada saat beliau
berusia 25 tahun) hingga pada saat pengangkatan kenabian Muhammad adalah
bisnis konglomerat.
Pola manajemen bisnis apa yang
dijalankan Muhammad SAW sehingga bisnis junjungan kita itu mendapatkan
kesuksesan spektakuler pada zamannya ? Ternyata jauh sebelum para ahli
bisnis modern seperti Frederick W. Taylor dan Henry Fayol pada abad
ke-19 mengangkat prinsip manajemen sebagai sebuah disiplin ilmu,
ternyata Rasulullah SAW telah mengimplementasikan nilai-nilai manajemen
modern dalam kehidupan dan praktek bisnis yang mendahului masanya.
Berdasarkan prinsip-prinsip manajemen modern, Rasulullah SAW telah
dengan sangat baik mengelola proses, transaksi, dan hubungan bisnis
dengan seluruh elemen bisnis serta pihak yang terlihat di dalamnya.
Seperti dikatakan oleh Prof.
Aflazul Rahman dalam bukunya “Muhammad: A Trader” bahwa Rasulullah SAW
adalah pebisnis yang jujur dan adil dalam membuat perjanjian bisnis. Ia
tidak pernah membuat para pelanggannya mengeluh. Dia sering menjaga
janjinya dan menyerahkan barang-barang yang dipesan dengan tepat waktu.
Muhammad SAW pun senantiasa menunjukkan rasa tanggung jawab yang besar
dan integritas yang tinggi dalam berbisnis. Dengan kata lain, beliau
melaksanakan prinsip manajemen bisnis modern yaitu kepuasan pelanggan
(customer satisfaction), pelayanan yang unggul (service exellence),
kemampuan, efisiensi, transparansi (kejujuran), persaingan yang sehat
dan kompetitif.
Dalam menjalankan bisnis,
Muhammad SAW selalu melaksanakan prinsip kejujuran (transparasi). Ketika
sedang berbisnis, beliau selalu jujur dalam menjelaskan keunggulan dan
kelemahan produk yang dijualnya. Ternyata prinsip transparasi beliau itu
menjadi pemasaran yang efektif untuk menarik para pelanggan. Beliau
juga mencintai para pelanggannya seperti mencintai dirinya sehingga
selalu melayani mereka dengan sepenuh hatinya (melakukan service
exellence) dan selalu membuat mereka puas atas layanan beliau (melakukan
prinsip customer satisfaction).
Dalam melakukan bisnisnya,
Muhammad SAW tidak pernah mengambil margin keuntungan sangat tinggi
seperti yang biasa dilakukan para pebisnis lainnya pada masanya. Beliau
hanya mengambil margin keuntungan secukupnya saja dalam menjual
produknya.Ternyata kiat mengambil margin keuntungan yang dilakukan
beliau sangat efektif, semua barang yang dijualnya selalu laku dibeli.
Orang-orang lebih suka membeli barang-barang jualan Muhammad daripada
pedagang lain karena bisa mendapatkan harga lebih murah dan berkualitas.
Dalam hal ini, beliau melakukan prinsip persaingan sehat dan kompetitif
yang mendorong bisnis semakin efisien dan efektif.
Boleh dikatakan Rasulullah SAW
adalah pelopor bisnis yang berdasarkan prinsip kejujuran, transaksi
bisnis yang adil dan sehat. Beliau juga tidak segan mensosialisasikan
prinsip-prinsip bisnisnya dalam bentuk edukasi dan pernyataan tegas
kepada para pebisnis lainnya. Ketika menjadi kepala negara, Rasulullah
SAW mentransformasikan prinsip-prinsip bisnisnya menjadi pokok-pokok
hukum. Berdasarkan hal itu, beliau melakukan penegakan hukum pada para
pebisnis yang nakal. Beliau pula yang memperkenalkan asas “Facta Sur
Servanda” yang kita kenal sebagai asas utama dalam hukum perdata dan
perjanjian. Di tangan para pihaklah terdapat kekuasaan tertinggi untuk
melakukan transaksi bisnis yang dibangun atas dasar saling setuju.
Berdasarkan apa yang dibahas di
atas ini, jelas junjungan yang kita cintai itu adalah pebisnis yang
melaksanakan manajemen bisnis yang mendahului zamannya. Bagaimana tidak
karena prinsip-prinsip manajemen Rasulullah SAW baru dikenal luas dan
diimplementasikan para pebisnis modern sejak abad ke-20, padahal
Rasulullah SAW hidup pada abad ke-7. Pakar manejemen bisnis terkemuka
Indonesia, Rhenald Kasali pun mengakuinya dengan mengatakan bahwa semua
bisnis yang diinginkan niscaya juga akan sukses jika mau menduplikasi
karakter Muhammad SAW dalam berbisnis. Dengan begitu, kita dapat
mengatakan kepada pelaku bisnis, “Ingin bisnis sukses, jalankan
manajemen bisnis Muhammad SAW!” Selamat mencoba dan semoga bermanfaat.
Besbisnis Ala Nabi
Rasululah Saw, sangat banyak
memberikan petunjuk mengenai etika bisnis, di antaranya ialah: Pertama,
bahwa prinsip esensial dalam bisnis adalah kejujuran. Dalam doktrin
Islam, kejujuran merupakan syarat fundamental dalam kegiatan bisnis.
Rasulullah sangat intens menganjurkan kejujuran dalam aktivitas bisnis.
Dalam tataran ini, beliau bersabda: “Tidak dibenarkan seorang muslim
menjual satu jualan yang mempunyai aib, kecuali ia menjelaskan aibnya”
(H.R. Al-Quzwani). “Siapa yang menipu kami, maka dia bukan kelompok
kami” (H.R. Muslim). Rasulullah sendiri selalu bersikap jujur dalam
berbisnis. Beliau melarang para pedagang meletakkan barang busuk di
sebelah bawah dan barang baru di bagian atas.
Kedua, kesadaran tentang
signifikansi sosial kegiatan bisnis. Pelaku bisnis menurut Islam, tidak
hanya sekedar mengejar keuntungan sebanyak-banyaknya, sebagaimana yang
diajarkan Bapak ekonomi kapitalis, Adam Smith, tetapi juga berorientasi
kepada sikap ta’awun (menolong orang lain) sebagai implikasi sosial
kegiatan bisnis. Tegasnya, berbisnis, bukan mencari untung material
semata, tetapi didasari kesadaran memberi kemudahan bagi orang lain
dengan menjual barang.
Ketiga, tidak melakukan sumpah
palsu. Nabi Muhammad saw sangat intens melarang para pelaku bisnis
melakukan sumpah palsu dalam melakukan transaksi bisnis Dalam sebuah
hadis riwayat Bukhari, Nabi bersabda, “Dengan melakukan sumpah palsu,
barang-barang memang terjual, tetapi hasilnya tidak berkah”. Dalam hadis
riwayat Abu Zar, Rasulullah saw mengancam dengan azab yang pedih bagi
orang yang bersumpah palsu dalam bisnis, dan Allah tidak akan
memperdulikannya nanti di hari kiamat (H.R. Muslim). Praktek sumpah
palsu dalam kegiatan bisnis saat ini sering dilakukan, karena dapat
meyakinkan pembeli, dan pada gilirannya meningkatkan daya beli atau
pemasaran. Namun, harus disadari, bahwa meskipun keuntungan yang
diperoleh berlimpah, tetapi hasilnya tidak berkah.
Keempat, ramah-tamah. Seorang
palaku bisnis, harus bersikap ramah dalam melakukan bisnis. Nabi
Muhammad Saw mengatakan, “Allah merahmati seseorang yang ramah dan
toleran dalam berbisnis” (H.R. Bukhari dan Tarmizi).
Kelima, tidak boleh berpura-pura
menawar dengan harga tinggi, agar orang lain tertarik membeli dengan
harga tersebut. Sabda Nabi Muhammad, “Janganlah kalian melakukan bisnis
najsya (seorang pembeli tertentu, berkolusi dengan penjual untuk
menaikkan harga, bukan dengan niat untuk membeli, tetapi agar menarik
orang lain untuk membeli).
Keenam, tidak boleh menjelekkan
bisnis orang lain, agar orang membeli kepadanya. Nabi Muhammad Saw
bersabda, “Janganlah seseorang di antara kalian menjual dengan maksud
untuk menjelekkan apa yang dijual oleh orang lain” (H.R. Muttafaq
‘alaih).
Ketujuh, tidak melakukan
ihtikar. Ihtikar ialah (menumpuk dan menyimpan barang dalam masa
tertentu, dengan tujuan agar harganya suatu saat menjadi naik dan
keuntungan besar pun diperoleh). Rasulullah melarang keras perilaku
bisnis semacam itu.
Kedelapan, takaran, ukuran dan
timbangan yang benar. Dalam perdagangan, timbangan yang benar dan tepat
harus benar-benar diutamakan. Firman Allah: “Celakalah bagi orang yang
curang, yaitu orang yang apabila menerima takaran dari orang lain,
mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk
orang lain, mereka mengurangi” ( QS. 83: 112).
Kesembilan, Bisnis tidak boleh
menggangu kegiatan ibadah kepada Allah. Firman Allah, “Orang yang tidak
dilalaikan oleh bisnis lantaran mengingat Allah, dan dari mendirikan
shalat dan membayar zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang hari itu,
hati dan penglihatan menjadi goncang”.
Kesepuluh, membayar upah sebelum
kering keringat karyawan. Nabi Muhammad Saw bersabda, “Berikanlah upah
kepada karyawan, sebelum kering keringatnya”. Hadist ini mengindikasikan
bahwa pembayaran upah tidak boleh ditunda-tunda. Pembayaran upah harus
sesuai dengan kerja yang dilakuan.
Kesebelas, tidak monopoli. Salah
satu keburukan sistem ekonomi kapitalis ialah melegitimasi monopoli dan
oligopoli. Contoh yang sederhana adalah eksploitasi (penguasaan)
individu tertentu atas hak milik sosial, seperti air, udara dan tanah
dan kandungan isinya seperti barang tambang dan mineral. Individu
tersebut mengeruk keuntungan secara pribadi, tanpa memberi kesempatan
kepada orang lain. Ini dilarang dalam Islam.
Keduabelas,
tidak boleh melakukan bisnis dalam kondisi eksisnya bahaya (mudharat)
yang dapat merugikan dan merusak kehidupan individu dan sosial.
Misalnya, larangan melakukan bisnis senjata di saat terjadi chaos
(kekacauan) politik. Tidak boleh menjual barang halal, seperti anggur
kepada produsen minuman keras, karena ia diduga keras, mengolahnya
menjadi miras. Semua bentuk bisnis tersebut dilarang Islam karena dapat
merusak esensi hubungan sosial yang justru harus dijaga dan diperhatikan
secara cermat.
Ketigabelas, komoditi bisnis
yang dijual adalah barang yang suci dan halal, bukan barang yang haram,
seperti babi, anjing, minuman keras, ekstasi, dsb. Nabi Muhammad Saw
bersabda, “Sesungguhnya Allah mengharamkan bisnis miras, bangkai, babi
dan “patung-patung” (H.R. Jabir).
Keempatbelas, bisnis dilakukan
dengan suka rela, tanpa paksaan. Firman Allah, “Hai orang-orang yang
beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan cara yang
batil, kecuali dengan jalan bisnis yang berlaku dengan suka-sama suka di
antara kamu” (QS. 4: 29).
Kelimabelas, Segera melunasi
kredit yang menjadi kewajibannya. Rasulullah memuji seorang muslim yang
memiliki perhatian serius dalam pelunasan hutangnya. Sabda Nabi Saw,
“Sebaik-baik kamu, adalah orang yang paling segera membayar hutangnya”
(H.R. Hakim).
Keenambelas, Memberi tenggang
waktu apabila pengutang (kreditor) belum mampu membayar. Sabda Nabi Saw,
“Barang siapa yang menangguhkan orang yang kesulitan membayar hutang
atau membebaskannya, Allah akan memberinya naungan di bawah naunganNya
pada hari yang tak ada naungan kecuali naungan-Nya” (H.R. Muslim).
Ketujuhbelas, bahwa bisnis yang
dilaksanakan bersih dari unsur riba. Firman Allah, “Hai orang-orang yang
beriman, tinggalkanlah sisa-sisa riba jika kamu beriman (QS.
al-Baqarah:: 278) Pelaku dan pemakan riba dinilai Allah sebagai orang
yang kesetanan (QS. 2: 275). Oleh karena itu Allah dan Rasulnya
mengumumkan perang terhadap riba.
Demikianlah sebagian etika
bisnis dalam perspektif Islam yang sempat diramu dari sumber ajaran
Islam, baik yang bersumber dari al-Qur’an maupun Sunnah.
Minggu, 11 Desember 2011
Maka
apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah di muka bumi dan
carilah karunia Allah, dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya agar kalian
beruntung ( QS al-Jumu’ah : 10 )
Tiap-tiap orang berbuat sesuai syakilah ( skill ) nya ( QS al-Isra : 84 )
” .. karena sesungguhnya, orang yang paling baik kamu ambil untuk bekerja ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya.. ” ( QS al Qashah : 26 ).
” .. Janganlah kalian makan harta sesama secara batil, kecuali dengan perniagaan suka sama suka ..... ” ( QS an-Nisa : 29 ).
” ... dan Allah menghalalkan jual beli, dan menghramkan riba .... ”(QS al-Baqarah : 275 ).
”..... Apabila kalian bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kalian menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis diantara kalian menulisnya dengan benar.... dan persaksikanlah dengan dua orang saksi laki-laki. Jika tidak ada dua orang laki-laki, maka seorang laki-laki dan dua orang perempuan... ” (QS al-Baqarah : 282 ).
” Dan janganlah kalian serahkan kepada orang yang belum sempurna akalnya, harta yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian ( dari hasil harta itu ) dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik ( QS an-Nisa : 5 ).
”..... yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan orang-orang dalam perjalanan. Supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kalian ..... ” ( QS al-Hasyr :7 ).
” Sesungguhnya perumpamaan Isa di sisi Allah seperti halnya perumpamaan Adam. Ia diciptakan dari tanah, kemudian Dia katakan : ” Jadilah engkau, maka jadilah ia ”. ( QS Ali Imran : 59 ).
” Dialah yang menjadikan bumi ini mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezekiNya (QS al Mulk : 15 )
” Allahlah yang menciptakan langit dan bumidan menurunkan hujan dari langit. Kemudian, Dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-buahan menjadi rezeki untukmu; dan dia telah menundukan bahtera bagimu supaya bahtera itu berlayar di lautan dengan kehendakNya, dan dia telahmenundukan ( pula) bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar ( dalam orbitnya) ; dan telah menundukan bagimu malam dan siang. Dan, Dia telah memberikan kepadamu ( keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadaNya. Dan, jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah kamu dapat menghinggakannya....” ( QS Iberahim 32-34 ).
” Sesungguhnya, Kami telah menempatkan kamu sekalian di bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi itu ( sumber-sumber penghidupan )... ” (QS al-A’raaf : 10)
”..... Dia ( Allah ) telah menciptakan kalian dari bumi ( tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya ( QS Huud : 61)
Diantara sumber-sumber daya yang diserahkan kepada manusia antara lain adalah :
Hewan ( an-Nahl :5,66 ,68-69)
Tumbuh-tumbuhan ( an-Nahl : 67)
Kekayaan laut ( an-Nahl : 14)
Kekayaan bahan tambang ( an=Hadiid : 25; al-Kahfi : 96-97).
”...Dan, janganlah kalian berbuat israf ( menafkahkan harta di jalan kemaksiatan ). Sesungguhnya, Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat israf” ( QS al-An’aam : 141 )
Kedua telapak kaki seorang anak Adam di hari kiamat masih belum beranjak sebelum ditanya kepadanya mengenai lima perkara: tentang umurnya, apa yang dilakukannya; tentang masa mudanya; tentang hartanya, darimana dia peroleh dan untuk apa dia belanjakan; dan tentang ilmunya, apa yang dia kerjakan dengan ilmunya itu ( HR Ahmad )
Tiap-tiap orang berbuat sesuai syakilah ( skill ) nya ( QS al-Isra : 84 )
” .. karena sesungguhnya, orang yang paling baik kamu ambil untuk bekerja ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya.. ” ( QS al Qashah : 26 ).
” .. Janganlah kalian makan harta sesama secara batil, kecuali dengan perniagaan suka sama suka ..... ” ( QS an-Nisa : 29 ).
” ... dan Allah menghalalkan jual beli, dan menghramkan riba .... ”(QS al-Baqarah : 275 ).
”..... Apabila kalian bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kalian menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis diantara kalian menulisnya dengan benar.... dan persaksikanlah dengan dua orang saksi laki-laki. Jika tidak ada dua orang laki-laki, maka seorang laki-laki dan dua orang perempuan... ” (QS al-Baqarah : 282 ).
” Dan janganlah kalian serahkan kepada orang yang belum sempurna akalnya, harta yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian ( dari hasil harta itu ) dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik ( QS an-Nisa : 5 ).
”..... yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan orang-orang dalam perjalanan. Supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kalian ..... ” ( QS al-Hasyr :7 ).
” Sesungguhnya perumpamaan Isa di sisi Allah seperti halnya perumpamaan Adam. Ia diciptakan dari tanah, kemudian Dia katakan : ” Jadilah engkau, maka jadilah ia ”. ( QS Ali Imran : 59 ).
” Dialah yang menjadikan bumi ini mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezekiNya (QS al Mulk : 15 )
” Allahlah yang menciptakan langit dan bumidan menurunkan hujan dari langit. Kemudian, Dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-buahan menjadi rezeki untukmu; dan dia telah menundukan bahtera bagimu supaya bahtera itu berlayar di lautan dengan kehendakNya, dan dia telahmenundukan ( pula) bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar ( dalam orbitnya) ; dan telah menundukan bagimu malam dan siang. Dan, Dia telah memberikan kepadamu ( keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadaNya. Dan, jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah kamu dapat menghinggakannya....” ( QS Iberahim 32-34 ).
” Sesungguhnya, Kami telah menempatkan kamu sekalian di bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi itu ( sumber-sumber penghidupan )... ” (QS al-A’raaf : 10)
”..... Dia ( Allah ) telah menciptakan kalian dari bumi ( tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya ( QS Huud : 61)
Diantara sumber-sumber daya yang diserahkan kepada manusia antara lain adalah :
Hewan ( an-Nahl :5,66 ,68-69)
Tumbuh-tumbuhan ( an-Nahl : 67)
Kekayaan laut ( an-Nahl : 14)
Kekayaan bahan tambang ( an=Hadiid : 25; al-Kahfi : 96-97).
”...Dan, janganlah kalian berbuat israf ( menafkahkan harta di jalan kemaksiatan ). Sesungguhnya, Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat israf” ( QS al-An’aam : 141 )
Kedua telapak kaki seorang anak Adam di hari kiamat masih belum beranjak sebelum ditanya kepadanya mengenai lima perkara: tentang umurnya, apa yang dilakukannya; tentang masa mudanya; tentang hartanya, darimana dia peroleh dan untuk apa dia belanjakan; dan tentang ilmunya, apa yang dia kerjakan dengan ilmunya itu ( HR Ahmad )
Selasa, 06 Desember 2011
Langganan:
Postingan (Atom)